Asal
Usul Pemerintahan Desa Cipeundeuy :
Asal Usul Nama
- Selama berdirinya Desa Cipeundeuy, sejak awal adanya sesepuh kita
pada jaman dulu, hanya secara umum perkiraan berpedoman pada peringatan Hari
Jadi Kabupaten Bandung.
- Oleh karena itu, para sesepuh warga Desa tidak memberikan
keterangan yang jelas mengenai tanggal, bulan dan tahun berdirinya, namun nama
Cipeundeuy diterangkan diambil dari perpaduan dua (2) peristiwa yaitu adanya
mata air “KAHURIPAN” disebut “CI” yang berlokasi tepat di bagian hulu, mata air
juga tumbuh pohon yang besar rindang yang sejenis dengan pohon petai besar
disebut “PEUNEUY”.
Kemudian oleh sesepuh pada waktu itu digabungkan menjadi
“CIPEUNDEUY” bahkan sering digunakan oleh para perguruan persilatan di pakai
untuk memandikan murid-muridnya dalam rangka menaikan ilmuya, sebagai salah
satu syarat persilatan bela diri.
Selain dari pada itu diperkuat pula adanya Makam Kramat “SEKH.
MAULANA DAHTUL KHAHFI” yang berlokasi di blok kramat Kampung Cipeundeuy sekarang
ini.
Letak Geografis
Desa Cipeundeuy mempunyai wilayah kira-kira 780 ha. Dengan keadaan
tanahnya perbukitan dan ketinggian daerah sekitar + 286 m DPL memanjang
dari barat ke timur dengan berbatasan :
Sebelah Utara :
Desa Ciroyom – Desa Puteran
Sebelah Timur :
Desa Rendeh
Sebelah Selatan :
Desa Nyenang
Sebelah Barat :
Desa Nyenang – Desa Leuwiliang.
Pada masa penjajahan dulu kira-kira tahun 1930, Desa Cipeundeuy
dengan pusat Pemerintahan di Kmp. Cipeundeuy dulu menjadi tempat penerimaan dan
penampungan masyarakat yang berevakuasi, sehingga merupakan suatu perkampungan
dalam satu blok Desa yang disebut blok Pasangrahan (tempat nyangrah) kini
tepatnya adalah lokasi komplek Pasar Cipeundeuy yaitu pada tanah milik Desa
yang ditukarkan.Desa Cipeundeuy merupakan basis Militer dan sekaligus pusat
Pertahanan melawan penjajah Belanda, sebagai akibat gangguan keamanan pusat
Pemerintahan Desa Cipeundeuy berpindah ke Kmp. RONTOG CISAUHEUN yang sekarang
lokasinya digunakan Balai Desa SUKAHAJI menurut keterangan hingga tahun 1940.
Mengingat tahun 1942 masa Penjajahan NIPPON yang kita kenal
kelicikannya dan keserakahannya, maka perlawanan semakin gencar, bahu-membahu,
antara Tentara Pembela Tanah Air (PETA), Satuan Organisasi Keamanan Desa (OKD),
dan Satuan Organisasi Perlawanan Rakyat (OPR) serta masyarakat, pada waktu itu
bergerilya dengan semangat juang yang tinggi untuk mengusir penjajahan di bumi
tercinta ini.
Dibuktikan :
- Terdapatnya bekas jatuhnya BOM mulai dari blok PANIISAN, blok KUBANG, dan di kampung CIJAWA sebelah utara.
- Menurut keterangan yang diperoleh, kehidupan masyarakat pada masa penjajahan tidak terlepas dari kesengsaraan yang berkepanjangan.
- Kebutuhan pangan sulit diperoleh, diterangkan 2/3 bagian dari hasil tatanen Petani harus di jual kepada pemerintah NIPPON, dan hasil tersebut ditampung di lokasi pasar Desa Cipeundeuy, sehingga Pasar Desa Cipeundeuy berpindah ke lokasi yang sekarang ini (Kmp. Cibengkung / Cikuda – RW. 08 / RW. 16).
-
Guna pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat pada waktu itu
mengadakan ikhtiar secara bergotong-royong mengadakan perbaikan rumah penduduk,
membangun sarana peribadatan, sarana Pendidikan, membuat saluran, mencangkul di
sawah dan di ladang, dll. Di buktikan kegiatan tersebut pada masa itu adalah :
ROYONGAN ATAU GOTONG ROYONG.
-
Tahunan 1945 NIPPON menyerah pada SEKUTU, kemerdekaan kita telah
tiba, setelahnya negara kita bebas dari jajahan (MERDEKA) kemudian munculah
pemberontakan Gerombolan DI-TII antara tahun 1959 – 1962, hingga beralih
perhatian menjadi melawan Pemberontakan, kejadian ini bisa dibuktikan dengan :
- Terbakarnya Kantor polisi Cipeundeuy yang sekarang digunakan pasar Desa (sebelah Barat).
- Dan adanya kegiatan “pagar betis” ke Pasir Yunghun Kecamatan Pangalengan.
-
Pada tahun 1965 mengingatkan kita akan penghianatan Pemberontakan
G.30.S.PKI.
Dengan cara kudeta ingin memperoleh kemenangan, negara kita harus
menjadi negara Komunis.
Berkat kesigapan Aparat Keamanan kegiatan tersebut dapat ditumpas
/ dihentikan.
- Gerakan tersebut dinamakan dengan istilah : Gerakan NASAKOM
MANIPOL USDEK, DEMOKRASI TERPIMPIN, dll.
-
Sejalan dengan perkembangan pembangunan, dengan pertumbuhan
penduduk semangat juang yang tinggi menuju konsensus Nasional Orde Baru tahun
1966, merupakan koreksi total terhadap penyelewengan PANCASILA dan UUD 1945
serta langkah – langkah pengamanan Negara, pada waktu itu untuk menuju hari
esok yang lebih baik.
Data – data ini dibuktikan :
- Adanya surat Perintah 11 Maret dan AMPERA.
- Tahun 1971 – 1977 masyarakat Desa Cipeundeuy melaksanakan PEMILU yang ke-1 dan ke-II, sejak Orde Baru.
- Tahun 1972 Desa Cipeundeuy mengikuti Lomba Desa PANCA MARGA.
Beranjak
dari langkah kemajuan tadi dan didasarkan pada pemerataan pembangunan,
perekonomian masyarakat serta pertimbangan pemerintah TK.II Bandung melalui Panitia
Sebelas (11) Desa Cipeundeuy dimekarkan pada tanggal 9 September 1978, yaitu
pelimpahan 2 (dua) RW dari Desa Cipeundeuy lama (sekarang Desa Sukahaji dan
Desa Ciharashas) dan pelimpahan dari Desa Nyenang (Sekarang Desa Bojongmekar,
Desa Jatimekar dan Desa Nyenang kembali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar